-->

Artikel Terbaru

Perbedaan Puisi Lama dan Puisi Baru Beserta Contohnya

Perbedaan Puisi Lama dan Puisi Baru - Salah satu karya sastra yang mengandalkan kekuatan pemilihan kata (diksi) ialah puisi. Apabila diksi yang telah dituliskan sesuai dengan jalan cerita dan alurnya, maka akan tercipta sebuah puisi yang mempunyai makna luar biasa. 

Definisi puisi sendiri merupakan sebuah karya sastra yang menyampaikan pikiran dan perasaan si penulisnya dalam susunan kata yang berirama tanpa adanya alunan lagu. Jadi hampir mirip seperti lirik sebuah lagu, namun tidak disertai chord musik pengiringnya.

Pada puisi berdasarkan waktunya, terbagi atas dua jenis, yaitu puisi lama dan puisi baru. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh beberapa aturan, lahir dan berkembang jauh sebelum sastra barat mempengaruhi kesusasteraan di Indonesia. Sedangkan, puisi baru adalah karya sastra yang lebih bebas dari aturan yang tumbuh dan berkembang saat dan setelah sastra barat mempengaruhi kesusasteraan Indonesia.

Perbedaan Puisi Lama dan Puisi Baru

Perbandingan Puisi Lama dan Puisi Baru dalam Sastra Indonesia

Dalam karya sastra tentunya ada ketidaksamaan yang tesusun. Sehingga pada ulasan kali ini, akan dikupas mengenai apa saja perbedaan dari dua macam puisi tersebut. Adapun ulasan mengenai kedua puisi tersebut bisa dilihat dari beberapa poin di bawah ini.

#1. Nama Pengarangnya

Perbedaan puisi lama dengan puisi baru yang pertama melekat adalah pada pengarangnya. Nama pengarang pada puisi lama biasanya tidak dicantumkan alias anonim. Salah satu penyebab tidak tertulisnya nama pengarang puisi lama ialah karena puisi lama disampaikan secara lisan dari satu orang ke lain orang tanpa ada yang mengetahui siapa orang pertama yang menyebarkannya. Meski demikian, ada juga beberapa puisi lama yang nama pengarangnya dapat mudah diketahui. Misalnya saja: karya Raja Ali Haji yaitu Gurindam Dua Belas.

Sedangkan nama pengarang pada puisi baru biasanya mudah diketahui. Hal tersebut dikarenakan puisi baru selalu menuliskan atau mencantumkan nama pengarangnya, entah penulisannya itu di bawah judul puisi, di bawah isi puisi atau di sampul / cover depan sebuah buku antologi puisi.

#2. Cara Penyebarannya

Berdasarkan apa yang telah disebutkan pada poin pertama di atas, perbedaan puisi lama dengan puisi baru dari segi cara penyebarannya yaitu, puisi lama disebarkan secara lisan dari satu orang ke lain orang.

Pada penyebarannya dilakukan dengan cara mendendangkan puisi tersebut, baik itu dengan alunan musik ataupun tanpa musik, baik dilagukan ataupun dideklamasikan. Tak banyak puisi lama yang disebarkan melalui teks (tulisan) atau buku. Hal tersebut mengakibatkan nama pengarang puisi lama sulit dideteksi dan diteliti lebih dalam oleh para peneliti sastra.

Sedangkan pada penyebaran puisi baru terjadi cara sebaliknya. Penyebaran puisi baru dilakukan secara tekstual (buku) sangatlah masif dan terstruktur, sehingga nama pengarang / penulisnya dapat dikenali dan juga diteliti.

#3. Cara Penulisannya

Perbedaan puisi lama dengan puisi baru pada poin terakhir adalah cara puisi tersebut dituliskan. Dari segi penulisan ini, puisi lama bisa dikatakan merupakan puisi yang memiliki sejumlah aturan yang ketat pada penulisannya. 

Misalkan pada syair. Jenis puisi lama yang satu ini harus ditulis dengan sejumlah aturan, seperti: satu baitnya wajib ada empat baris, tiap barisnya terdiri dari 8-12 suku kata, dan pola rima akhirnya (huruf vokal terakhir) harus berpola a-a-a-a.

Sedangkan pada puisi baru terdapat kelonggaran dalam teknis penulisannya. Tentunya, meskipun ada beberapa puisi baru yang mempunyai sejumlah teknis penulisan khusus, namun teknik penulisan itu bisa dikembangkan kembali oleh si penulis.

Misalkan pada jenis puisi soneta. Puisi soneta mempunyai sejumlah aturan penulisan, yaitu: mesti berjumlah 14 baris yang ditulis dalam format 4-4-3-3, dan rima akhirnya harus a-b-b-a, a-b-b-ba, c-d-c, d-c-d. Hanya saja, aturan tersebut bisa diubah atau dikembangkan tanpa harus menghilangkan aturan dasar dari puisi soneta, yakni: harus berjumlah 14 baris.

Demikian ulasan mengenai perbedaan puisi lama dan baru yang ada dalam bahasa Indonesia. Nah, sekarang sudah memahami kan perbedaan puisi lama dan puisi baru yang sudah kami informasikan. 

Apabila kamu mau menambah referensi tentang puisi, maka kamu bisa membuka beberapa ulasan berikut, yaitu: Pengertian puisi, unsur puisi, struktur puisi, jenis puisi, dan ciri-ciri puisiPengertian sajak, jenis-jenis sajak, dan contoh sajakCara mudah membuat puisi; Cara mudah buat pantun; dan Cara membaca puisi yang disukai. Semoga ulasan di atas bermanfaat untuk kamu semua. Terima kasih.


Baca Juga:

Mau puisi atau karya sastra kamu di tampilkan di situs ini? Silakan kirim karya kamu dengan klik >> KIRIM KARYAMU. Tulisan tentang Perbedaan Puisi Lama dan Puisi Baru Beserta Contohnya ini, mudah-mudahan bisa memberi inspirasi bagi kamu semua.
loading...

0 Response to "Perbedaan Puisi Lama dan Puisi Baru Beserta Contohnya"

Post a Comment

Silakan komentar dengan sopan dan beretika. Komentar yang mengandung SARA, spam, hate speech, akan dihapus.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close