Pengertian dan Contoh Soneta Lengkap
Tuesday, 14 November 2017
Soneta merupakan bentuk kesusasteraan Italia yang lahir sejak kira-kira pertengahan abad ke-13 di kota Florance. Penebutan Soneta berasal dari kata Sonetto dalam bahasa Italia yang berbentuk PUISI, SONETA dari kata latin Sono yang berarti ‘bunyi’ atau ‘suara’.
Menurut wikipedia, Soneta ialah bentuk kesusasteraan Italia yang muncul sejak pertengahan abad ke-13 di Kota Firenze. Soneta lebih digolongkan ke dalam suatu bentuk sastra puisi oleh para Sastrawan. Bentuk puisi soneta muncul di Indonesia karena dibawa oleh para pemuda Indonesia yang belajar di Belanda. Soneta disukai oleh para pujangga karena secara garis besar hampir sama dengan pantun. Jumlah barisnya cukup luas untuk mencurahkan isi hati sehingga dapat menyatakan berbagai perasaan si penyair. Di zaman Balai Pustaka banyak penyair Indonesia yang menerjemahkan soneta dan akhirnya mengembangkan puisi dengan gaya soneta pula.
Ciri-ciri Soneta :
- Terdiri dari 14 baris
- Terdiri dari 4 bait, yang terdiri atas 2 quatrain dan 2 terzina
- Dua quatrain merupakan sampiran dan merupakan satu kesatuan yang disebut octav.
- Dua terzina disebut isi dan merupakan satu kesatuan yang disebut isi yang adalah sextet.
- Bagian sampiran biasanya berupa gambaran alam.
- Sextet berisi curahan atau jawaban atau kesimpulan daripada apa yang dilukiskan dalam ocvtav, jadi sifatnya subyektif.
- Peralihan dari octav ke sextet disebut volta.
- Penambahan baris pada soneta disebut koda.
- Jumlah suku kata dalam tiap-tiap baris biasanya antara 9 – 14 suku kata.
- Rima akhirnya adalah a – b – b – a, a – b – b – a, c – d – c, d – c – d
Lama kelamaan para pujangga tidak mengikuti syarat-syarat di atas. Pembagian atas bait perbait, rumus sajak serta hubungan isinya pun banyak mengalami perubahan. Yang tetap dipatuhinya hanyalah jumlah baris yang 14 buah itu saja. Bahkan acapkali jumlah yang 14 baris dirasa tidak cukup oleh pengarang untuk mencurahkan angan-angannya.
Itulah sebabnya kemudian ditambah beberapa baris menurut kehendak pengarang atau penyair. Tambahan itu disebut Cauda yang berarti ekor. Oleh sebab itu, kini kita jumpai beberapa kemungkinan bagan. Soneta Shakespeare, misalnya mempunyai bagan sendiri mengenai soneta-soneta gubahannya, yakni:
Pembagian baitnya : 3 × 4 dan 1 × 2.
Sajaknya : a-b-a-b, c-d-c-d, e-f-e-f, g-g.
Demikian pula pujangga lain, termasuk pujangga soneta Indonesia mempunyai cara pembagian bait serta rumus-rumus sajaknya sendiri.
b. Satu bait Soneta terdiri terdiri dari 14 baris, satu bait Pantun terdiri atas 4 baris
c. Soneta berima bebas, pantun berima a-b-a-b
Jumlah yang empat belas baris itu dirasa kurang oleh para pejungga maka sering ditambah beberapa baris menurut kehendak pengarang. Tambahan baris dalam Soneta disebut Cauda yang berarti ekor.
Sajaknya : a-b-a-b, c-d-c-d, e-f-e-f, g-g.
Demikian pula pujangga lain, termasuk pujangga soneta Indonesia mempunyai cara pembagian bait serta rumus-rumus sajaknya sendiri.
Fungsi Soneta
Pada masa munculnya, Soneta digunakan sebagai alat untuk menyatakan curahan isi hati. Namun kini tidak terbatas pada curahan hati saja, melainkan perasaan-perasaan yang lebih luas antara lain:
- Pernyataan rindu pada tanah air
- Pergerakan kemajuan kebudayaan
- Ilham sukma
- Perasaan terhadap keagamaan
Faktor-faktor Soneta digemari oleh para Pujangga Baru antara lain :
- Adanya penyesuaian dengan bentuk pantun ; yakni Octav dalam Soneta yang bersifat obyektif itu hampir sejalan dengan sampiran pada pantun.
- Sedangkan sextet Soneta yang sifatnya subyektif itu merupakan isi pantun.
- Baris-baris Soneta yang jumlahnya 14 buah tersebut cukup untuk menyatakan perasaan atau curahan hati penyairnya.
- Soneta dapat dipakai untuk menyatakan beraneka ragam perasaan atau curahan hati penyairnya.
Persamaan Soneta dan Pantun
Pantun dan Soneta sama-sama mempunyai sampiran atau pengantar dan isi atau kesimpulan.Perbedaan Soneta dan Pantun
a. Soneta puisi asli Italia, Pantun puisi asli Melayub. Satu bait Soneta terdiri terdiri dari 14 baris, satu bait Pantun terdiri atas 4 baris
c. Soneta berima bebas, pantun berima a-b-a-b
Contoh Soneta:
Gembala
Perasaan siapa ta ‘kan nyala ( a )
Melihat anak berelagu dendang ( b )
Seorang saja di tengah padang ( b )
Tiada berbaju buka kepala ( a )
Beginilah nasib anak gembala ( a )
Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b )
Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )
Pulang ke rumah di senja kala ( a )
Jauh sedikit sesayup sampai ( a )
Terdengar olehku bunyi serunai ( a )
Melagukan alam nan molek permai ( a )
Wahai gembala di segara hijau ( c )
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )
Maulah aku menurutkan dikau ( c )
(Muhammad Yamin)
Perasaan siapa ta ‘kan nyala ( a )
Melihat anak berelagu dendang ( b )
Seorang saja di tengah padang ( b )
Tiada berbaju buka kepala ( a )
Beginilah nasib anak gembala ( a )
Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b )
Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )
Pulang ke rumah di senja kala ( a )
Jauh sedikit sesayup sampai ( a )
Terdengar olehku bunyi serunai ( a )
Melagukan alam nan molek permai ( a )
Wahai gembala di segara hijau ( c )
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )
Maulah aku menurutkan dikau ( c )
(Muhammad Yamin)
Candi
Engkau menahan empasan kala
Tinggal berdiri indah permai
Tidak mengabaikan serangan segala
Megah kuat tidak terperai
Engkau berita masa yang lalu
Masa Indonesia masyur maju
Dilayan putra bangsawan kalbu
Dijunjung tinggi penaka ratu
Aku memandang suka dan duka
Berganti-ganti di dalam hati
Terkenang dulu dan waktu nanti
Apa gerangan masa di muka
Jadi bangsa yang kucinta ini
Adakah tanda megah kembali?
Engkau menahan empasan kala
Tinggal berdiri indah permai
Tidak mengabaikan serangan segala
Megah kuat tidak terperai
Engkau berita masa yang lalu
Masa Indonesia masyur maju
Dilayan putra bangsawan kalbu
Dijunjung tinggi penaka ratu
Aku memandang suka dan duka
Berganti-ganti di dalam hati
Terkenang dulu dan waktu nanti
Apa gerangan masa di muka
Jadi bangsa yang kucinta ini
Adakah tanda megah kembali?
Jumlah yang empat belas baris itu dirasa kurang oleh para pejungga maka sering ditambah beberapa baris menurut kehendak pengarang. Tambahan baris dalam Soneta disebut Cauda yang berarti ekor.
Mau puisi atau karya sastra kamu di tampilkan di situs ini? Silakan kirim karya kamu dengan klik >> KIRIM KARYAMU. Tulisan tentang Pengertian dan Contoh Soneta Lengkap ini, mudah-mudahan bisa memberi inspirasi bagi kamu semua.
loading...