-->

Artikel Terbaru

Pengertian Bait dan Rima Puisi Lengkap

Ketika kita akan membuat sebuah puisi, hal yang harus menjadi pertimbangan yaitu berapa bait dan seperti apa rimanya. Karena jika bait yang kita gunakan terlalu banyak untuk puisi yang pemaparan tak banyak, jelas akan membuat bosan si pembaca. Begitu pula jika rima yang diterapkan tak beraturan, pasti pembaca atau pendengar serasa didongengkan cerita biasa saja.

Lantas apa pengertian bait puisi dan rima puisi? Simak penjelasannya yuk.

1. Pengertian Bait

Pengertian bait dari berbagai sumber:
  • Menurut KBBI, bait yaitu satu kesatuan dalam puisi yang terdiri atas beberapa baris, seperti pantun yang terdiri atas empat baris.
  • Menurut wikipedia, Bait (sastra), (dibaca "ba-it"), adalah bagian dari teks berirama (puisi atau lirik lagu) terdiri dari beberapa baris yang tersusun harmonis, meyerupai pengertian paragraf dalam sastra atau tulisan.
  • Bait merupakan bagian teks yang berirama.
  • Bait bisa juga diartikan gabungan dari beberapa baris dalam puisi, biasanya terdiri dari 4 baris.
Dalam membuat sebuah puisi, kumpulan baris yang tersusun dapat pula disebut bait. Biasanya satu bait puisi terdiri dari empat baris. Bahkan ada pula puisi yang satu bait isinya lebih dari empat baris. Fungsi bait yaitu sama seperti penggunaan paragraf dalam sebuah karangan. Bait berfungsi untuk memisahkan topik-topik atau ide / gagasan yang diekspresikan dalam bentuk puisi.

Contoh:

Si Jago

Bulunya hitam meliuk-liuk
Berekor panjang dan berpelatuk
Berkaki dua tanpa alas
Berlari-lari mengitari teras

Si Jago suka bertingkah lucu
Mematuk makanan tanpa malu
Jika ku panggil langsung datang
Begitu penurut si jago kecilku

Puisi “Si Jago” diatas dibagi menjadi 2 bait. Di tiap baitnya ada empat baris. Bait pertama dalam puisi “Si Jago” membicarakan ciri-ciri tubuh si Jago. Sedangkan baris kedua membicarakan kebiasaan atau sifat si Jago.

2. Pengertian Rima Puisi

Rima (persamaan bunyi) merupakan pengulangan bunyi berselang, baik dalam larik maupun pada akhir puisi (huruf vokal) yang berdekatan. Bunyi yang berima tersebut dapat ditampilkan oleh tekanan, nada tinggi, atau perpanjangan nada (suara). Puisi-puisi yang bergaya rima kental biasanya yaitu puisi-puisi melayu dan beberapa puisi angkatan di bawah penulis kontemporer. Mereka menulis puisi-puisi seperti bentuk pantun modern (kini). Artinya ada beberapa bunyi yang sama pada setiap pengulangan bunyi yang berselang.

a. Pola Rima

Rima dapat pula diartikan sebagai bunyi akhiran yang sama dalam baris-baris puisi di tiap baitnya. Ada beberapa pola rima yang digunakan dalam penulisan puisi Indonesia, diantaranya:

1) A-A-A-A

Bait puisi mempunyai rima dengan pola a-a-a-a artinya keempat barisnya mempunyai akhiran dengan bunyi (vokal) yang sama semua.

Contoh :
Ketika malam memekakan telinga
Ku terus coba pejamkan mata
Entah tak tahu kenapa
Makin ku pejam makin susah rasanya

2) A-A-B-B

Bait puisi mempunyai rima denga pola a-a-b-b artinya dua baris pertama mempunyai akhiran huruf dengan bunyi yang sama dan dua baris terakhir mempunyai akhiran huruf dengan bunyi yang sama juga tetapi berbeda dengan bunyi akhiran kedua baris pertama.

Contoh:
Tapal batas memisahkan kita
Dari pijarnya kasih asmara
Ku lihat kau makin menjauh
Kini bayangmu tak lagi bisa kurengkuh


3) A-B-A-B

Bait puisi mempunyai rima denga pola a-b-a-b artinya baris pertama dan ketiga mempunyai akhiran  huruf dengan bunyi yang sama dan baris kedua dan keempat mempunyai akhiran huruf dengan bunyi yang sama juga tetapi berbeda dengan bunyi akhiran baris pertama dan ketiga.

Contoh :
Aku kirimkan doa untukmu
Saat mata tiba-tiba terjaga
Karena yang aku mau
Engkau damai di alam sana


4) A-B-B-A

Bait puisi mempunyai rima denga pola a-b-b-a artinya baris pertama dan keempat mempunyai akhiran huruf dengan bunyi yang sama dan baris kedua dan ketiga mempunyai akhiran huruf dengan bunyi yang sama juga tetapi berbeda dengan bunyi akhiran baris pertama dan keempat.

Contoh :
Jujurlah bila kau tak lagi cinta
Aku menyerah
Aku pasrah
Asal kau bahagia

b. Jenis- jenis Rima

Rima dalam penerapannya di bagi dalm berbagai macam jenis, antara lain:
  1. Rima sempurna, yaitu persamaan bunyi pada suku-suku kata terakhir.
  2. Rima tak sempurna, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada sebagian suku kata terakhir.
  3. Rima mutlak, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada dua kata atau lebih secara mutlak (suku kata sebunyi).
  4. Rima terbuka, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada suku akhir terbuka atau dengan vokal yang sama.
  5. Rima tertutup, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada suku kata tertutup (konsonan).
  6. Rima aliterasi, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada bunyi awal kata pada baris yang sama atau baris yang berlainan.
  7. Rima asonansi, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada asonansi vokal tengah kata.
  8. Rima disonansi, yaitu persamaan bunyi yang terdapaat pada huruf-huruf mati/konsonan.
Nah guys, sudah paham kan penjelasan tentang bait dan rima dalam puisi? Maka sekarang kamu sudah tidak bingung lagi, jadi harapannya saat membuat puisi nanti kamu semakin jago dalam membuat rima dan bait yang sesuai. Semoga bermanfaat.

Baca Juga:

Mau puisi atau karya sastra kamu di tampilkan di situs ini? Silakan kirim karya kamu dengan klik >> KIRIM KARYAMU. Tulisan tentang Pengertian Bait dan Rima Puisi Lengkap ini, mudah-mudahan bisa memberi inspirasi bagi kamu semua.
loading...

0 Response to "Pengertian Bait dan Rima Puisi Lengkap"

Post a Comment

Silakan komentar dengan sopan dan beretika. Komentar yang mengandung SARA, spam, hate speech, akan dihapus.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close