Puisi Renungan (Peluh Pengharapan)
Thursday, 5 January 2017
Puisi renungan berikut ini mengisahkan tentang betapa mulianya kasih sayang seorang ibu terhadap anak-anaknya. Kerja keras dan keikhlasan dalam menyayangi sang anak tak kenal kata lelah.
Apalagi perjuangan yang dilakukan oleh ibu kita memang sudah tak diragukan lagi. Membuat tiap anak yang diasuhnya akan merasa terharu bila mengingat kasih sayang yang diberikannya. Maka, simaklah buah kata yang diciptakan khusus dalam mewarnai kehidupan kita.
PELUH PENGHARAPAN
oleh Yudes Senopati Biroro
Di gubuk tua
Ia menyandarkan tubuhnya
Mengusap peluh
Ramuan ladang
Ibu menaruh rasa kasih di tangannya
Anak diteduhkan
Di gedung-gedung asa
Nasehatnya bak singgasana
Lelah letih diharamkan
Peluh doa-doa rangkumkan cita-cita
Gubuk tua wujudkan istana harapannya
Kekata aksara tombak tandang peluh pengharapan
Dari ladang-ladang
Tangan Ayah melukis Ibu dan anak
Raut wajah pesona sutra
Tanah penyatuan ladang
Senyuman kekal ditepian-Nya
oleh Yudes Senopati Biroro
Di gubuk tua
Ia menyandarkan tubuhnya
Mengusap peluh
Ramuan ladang
Ibu menaruh rasa kasih di tangannya
Anak diteduhkan
Di gedung-gedung asa
Nasehatnya bak singgasana
Lelah letih diharamkan
Peluh doa-doa rangkumkan cita-cita
Gubuk tua wujudkan istana harapannya
Kekata aksara tombak tandang peluh pengharapan
Dari ladang-ladang
Tangan Ayah melukis Ibu dan anak
Raut wajah pesona sutra
Tanah penyatuan ladang
Senyuman kekal ditepian-Nya
Kata yang tepat jika ditulis dengan saksama, maka akan membentuk makna yang sangat berkesan. Dari kata yang membentuk puisi di atas banyak memberikan petuah yang dapat kita ambil hikmahnya. Bagikan jika bermanfaat.
Mau puisi atau karya sastra kamu di tampilkan di situs ini? Silakan kirim karya kamu dengan klik >> KIRIM KARYAMU. Tulisan tentang Puisi Renungan (Peluh Pengharapan) ini, mudah-mudahan bisa memberi inspirasi bagi kamu semua.
loading...