Puisi Kata Hati (Teriakanmu Mengalahkan Halilintar)
Sunday, 3 January 2016
Teriakanmu Mengalahkan Halilintar
oleh Langit
Lagi-lagi teriak tentang rindu
Jutaan bait kau susun bagai gambaran sebuah hati dan rasa
Kenapa tak kau simpan saja rasamu itu
Kurung beri kerangkeng agar tak liar kemana-mana
Lucunya, kau tersenyum dengan jumawah saat cinta menghampirimu
Kau tak pernah perduli dengan sekitarmu
Siapapun yang menghampiri menyapa dengan rasa persahabatan kau tolak secara halus
Dengan alasan kekasih mayamu pencemburu
Lagi-lagi teriak tentang rindu
Jutaan bait kau susun bagai gambaran sebuah hati dan rasa
Kenapa tak kau simpan saja rasamu itu
Kurung beri kerangkeng agar tak liar kemana-mana
Lucunya, kau tersenyum dengan jumawah saat cinta menghampirimu
Kau tak pernah perduli dengan sekitarmu
Siapapun yang menghampiri menyapa dengan rasa persahabatan kau tolak secara halus
Dengan alasan kekasih mayamu pencemburu
Tapi ketika kepedihan itu hingap
Kau teriak teriak soal perih yang kau rasa
Seakan akan seluruh sahabatmu harus ikut merasaakan deritamu
Dengan bangga kau tulis status dari lajang menjadi berpacaran
Lalu tunangan, menikah kemudian
Dunia maya seakan rana untukmu menyebar berita bahagia
Ketika hubungan itu mulai timbul curiga
prasangka, dan cemburu yang mengila
Kau umbar jutaan kata kata kepedihan
Teriakanmu mengalahkan halilintar walau pelan
Bagai terompet ditiup tak berirama asal bunyi
tak pernah lagi terpikir soal arti
Dan kau ungkap keburukan, kekasih mayamu
yang kau puja sebagai cinta terakhir dikehidupanmu
Tak ada malu disini
Semua topeng yang kau kenakan
Kau lucuti hingga polos
Kau telajangi sipenghianat yang dulu kau puja
Karena rasa telah berganti rupa
Karena rasa telah berganti arah
Kau teriak teriak soal perih yang kau rasa
Seakan akan seluruh sahabatmu harus ikut merasaakan deritamu
Dengan bangga kau tulis status dari lajang menjadi berpacaran
Lalu tunangan, menikah kemudian
Dunia maya seakan rana untukmu menyebar berita bahagia
Ketika hubungan itu mulai timbul curiga
prasangka, dan cemburu yang mengila
Kau umbar jutaan kata kata kepedihan
Teriakanmu mengalahkan halilintar walau pelan
Bagai terompet ditiup tak berirama asal bunyi
tak pernah lagi terpikir soal arti
Dan kau ungkap keburukan, kekasih mayamu
yang kau puja sebagai cinta terakhir dikehidupanmu
Tak ada malu disini
Semua topeng yang kau kenakan
Kau lucuti hingga polos
Kau telajangi sipenghianat yang dulu kau puja
Karena rasa telah berganti rupa
Karena rasa telah berganti arah
Mau puisi atau karya sastra kamu di tampilkan di situs ini? Silakan kirim karya kamu dengan klik >> KIRIM KARYAMU. Tulisan tentang Puisi Kata Hati (Teriakanmu Mengalahkan Halilintar) ini, mudah-mudahan bisa memberi inspirasi bagi kamu semua.
loading...