Puisi Renungan (Kita untuk Kita)
Sunday, 11 June 2017
Puisi berikut ini adalah puisi mengenai kehidupan. Puisi perenungan, kita adalah manusia dan orang lainpun juga manusia. Kita sama-sama punya hak- dan kewajiban. Dan saat mereka berada dalam sisi hitam, kita terus mengumpat seakan-akan mereka penuh kesalahan. Mereka adalah saudara yang harus kita tolong, kita harus sadar itu.
KITA UNTUK KITA
Oleh Muhammad Lutfi
Ada tumpukan anggur yang membasahi tikar
menumpahkan bau ilusi ke lantai rumah
Sekelompok orang sedang pesta merayakan kedewasaan
Ada tumpukan kartu di tangan wanita
Uang-uang terselip di antara belahan dada yang bohai
Dan bos-bos berteman dengan cukong yang menggenggam emas dan perak
Ada narkoba dan maling yang disembunyikan dari aparat
Mereka was-was penuh ketakutan
dengan harapan untuk bekal makan hari esok
Mereka adalah kita
kita sengsara, lapar, dan pendosa
walaupun kita taat beragama dan berpendidikan
Bagaimanakah kita ini?
Adakah uluran tangan dari diri kkita kepada kita?
Adakah sambutan penuh keramahan dari kita untuk kita?
Oleh Muhammad Lutfi
Ada tumpukan anggur yang membasahi tikar
menumpahkan bau ilusi ke lantai rumah
Sekelompok orang sedang pesta merayakan kedewasaan
Ada tumpukan kartu di tangan wanita
Uang-uang terselip di antara belahan dada yang bohai
Dan bos-bos berteman dengan cukong yang menggenggam emas dan perak
Ada narkoba dan maling yang disembunyikan dari aparat
Mereka was-was penuh ketakutan
dengan harapan untuk bekal makan hari esok
Mereka adalah kita
kita sengsara, lapar, dan pendosa
walaupun kita taat beragama dan berpendidikan
Bagaimanakah kita ini?
Adakah uluran tangan dari diri kkita kepada kita?
Adakah sambutan penuh keramahan dari kita untuk kita?
Mau puisi atau karya sastra kamu di tampilkan di situs ini? Silakan kirim karya kamu dengan klik >> KIRIM KARYAMU. Tulisan tentang Puisi Renungan (Kita untuk Kita) ini, mudah-mudahan bisa memberi inspirasi bagi kamu semua.
loading...